Hmm, kecewa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
ke.ce.wa
[a] (1) kecil hati; tidak puas (krn tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb); tidak senang:
(3) gagal (tidak berhasil) dl usahanya dsb
Jadi, apa yang kalian lakuin biasanya kalo lagi kecewa?
Dan apa yang bakalan kalian lakuin jika membuat seseorang kecewa?
Sulit ya pastinya untuk menentukan sikap.
Disatu sisi harus mikirin diri sendiri, disisi lain harus mikirin orang lain.
Apakah hal ini menyangkut dengan yang namanya egois?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
ego.is
[n] (1) orang yg selalu mementingkan diri sendiri
Bisa jadi berhubungan, ya.
Kecewa sebenarnya tergantung persepsi masing-masing individu.
Ya, jika bisa mengikhlaskan dan lapang dada, mungkin gak akan kecewa. Begitu pula sebaliknya.
Dan, bagaimana pula dengan si pembuat kekecewaan? Bagaimana pula jika si pembuat kekecewaan tidak tau kalo si pengusaha telah berusaha untuk si pembuat kekecewaan. Padahal si pembuat kekecewaan sedang memikirkan dirinya yang berada dalam keadaan "not bad"? Apakah si pembuat kekecewaan harus memikirkan orang lain dahulu kemudian dirinya atau memikirkan dirinya dahulu kemudian orang lain?
Berada di posisi pembuat kekecewaan kelihatannya sulit. Berada di dilemma.
Sekarang aku lagi merasakan berada di posisi pembuat kekecewaan.
Merasa bersalah. Tapi apa yang salah? Aku adalah pembuat kekecewaan yang gak tau kalo si pengusaha telah berusaha.
Terus gimana dong?
Minta maaf? Udah. Tapi, keadaannya gak sama lagi seperti sebelumnya.
Memang skenario yang ada di dalam otak kita terkadang gak sesuai kenyataan.
Kita pengen si pengusaha bertindak seperti apa yang kita inginkan agar keadaan sama seperti semula. Tapi si pengusaha punya caranya sendiri untuk menyikapinya.
Sabar yaa si pembuat kekecewaan :')
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
ke.ce.wa
[a] (1) kecil hati; tidak puas (krn tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb); tidak senang:
(3) gagal (tidak berhasil) dl usahanya dsb
Jadi, apa yang kalian lakuin biasanya kalo lagi kecewa?
Dan apa yang bakalan kalian lakuin jika membuat seseorang kecewa?
Sulit ya pastinya untuk menentukan sikap.
Disatu sisi harus mikirin diri sendiri, disisi lain harus mikirin orang lain.
Apakah hal ini menyangkut dengan yang namanya egois?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
ego.is
[n] (1) orang yg selalu mementingkan diri sendiri
Bisa jadi berhubungan, ya.
Kecewa sebenarnya tergantung persepsi masing-masing individu.
Ya, jika bisa mengikhlaskan dan lapang dada, mungkin gak akan kecewa. Begitu pula sebaliknya.
Dan, bagaimana pula dengan si pembuat kekecewaan? Bagaimana pula jika si pembuat kekecewaan tidak tau kalo si pengusaha telah berusaha untuk si pembuat kekecewaan. Padahal si pembuat kekecewaan sedang memikirkan dirinya yang berada dalam keadaan "not bad"? Apakah si pembuat kekecewaan harus memikirkan orang lain dahulu kemudian dirinya atau memikirkan dirinya dahulu kemudian orang lain?
Berada di posisi pembuat kekecewaan kelihatannya sulit. Berada di dilemma.
Sekarang aku lagi merasakan berada di posisi pembuat kekecewaan.
Merasa bersalah. Tapi apa yang salah? Aku adalah pembuat kekecewaan yang gak tau kalo si pengusaha telah berusaha.
Terus gimana dong?
Minta maaf? Udah. Tapi, keadaannya gak sama lagi seperti sebelumnya.
Memang skenario yang ada di dalam otak kita terkadang gak sesuai kenyataan.
Kita pengen si pengusaha bertindak seperti apa yang kita inginkan agar keadaan sama seperti semula. Tapi si pengusaha punya caranya sendiri untuk menyikapinya.
Sabar yaa si pembuat kekecewaan :')
1 komentar:
good!
Posting Komentar